zaldi naziri

Sabtu, 09 Januari 2016



BUDIDAYA LELE DUMBO
Sebelum  benih  ikan  lele   ditebarkan  di  kolam  pembesaran,   yang   perlu diperhatikan adalah tentang kesiapan kolam  meliputi:

1.   Persiapan kolam  tanah ( tradisional)
Pengolahan dasar kolam yang terdiri dari pencangkulan atau pembajakan tanah   dasar   kolam   dan   meratakannya.   Dinding   kolam   diperkeras   dengan memukul-mukulnya  dengan  menggunakan  balok  kayu  agar  keras  dan  padat supaya tidak teradi kebocoran. Pemupukan pematang untuk kolam tanah (menutupi bagian-bagian kolam yang bocor).
Untuk   tempat   berlindung   ikan   (benih   ikan   lele)   sekaligus   mempermudah pemanenan maka dibuat parit/kamalir dan kubangan (bak untuk pemanenan).
Memberikan kapur  ke dalam kolam yang  bertujuan untuk  memberantas hama, penyakit dan memperbaiki kualitas tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 20-
200 gram/m2, tergantung pada keasaman kolam. Untuk kolam dengan pH rendah dapat diberikan kapw lebih banyak, juga sebaliknya apabila tanah sudah cukup baik,   pemberian  kapur   dapat   dilakukan  sekedar   untuk   memberantas   hama penyakit yang kemungkinan terdapat dalam kolam.
Pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar antara 500 700 gram/m2; urea 15 gram/m2; SP3 10 gram/m2; NH4N03 15 gram/m2.
Kolam dibiarkan selama 7 hari guna member kesempatan tumbuhnya makanan alami.
2.   Persiapan kolam tembok

Persiapan kolam tembok hampir sama dengan kolam tanah. Bedanya, pada kolam tembok tidak dilalarkan pengolahan dasar kolam, perbaikan parit dan bak untuk panen, karena parit dan bak untuk panen biasanya sudah dibuat Permanen.


  3.   Penebaran Benih
Sebelum benih ditebarkan sebaiknya benih disuci hamakan dulu  dengan merendamnya didalam larutan KM5N04 (Kalium permanganat) atau PK dengan dosis 35 gtamlm2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5-10 menit.

Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak panas. Sebelum ditebarkan ke kolam, benih diaklimatisasi dulu (perlakuan  penyesuaian  suhu)  dengan  cara  memasukan  air  kolam sedikit  demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju
lingkungan yang baru yaitu kolam. hal ini berarti bahwa perlakuan tersebut dilaksanakan diatas permukaan air kolam dimana wadah (kantong) benih mengapung diatas air. Jumlah benih yang ditebar 35-50 ekorlm2 yang berukuran
5-8 cm.

4.   Pemberian Pakan

Selain makanan alami,  untuk  mempercepat  pertumbuhan ikan lele perlu pemberian makanan tambahan berupa pellet. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Pemberian pakan frekuensinya 3-4  kali setiap hari.  Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan l:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandungan 1 : 1 : 1  campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet.
5.   Pemanenan

lkan lele Sangkuriang akan mencapai ukuran konsumsi setelah dibesarkan selama

130 hari, dengan bobot antara 200 - 250 gram per ekor dengan panjang 15 - 20 cm. Pemanenan dilakukan dengan cara menyurutkan air  kolam. Ikan lele akan berkumpul di kamalir dan kubangan, rehingga mudah ditangkap dengan menggunakan waring atau lambit. Cara lain penangkapan yaitu dengan menggunakan  pipa  ruas  bambu  atau  pipa  paralon/bambu  diletakkan  didasar kolam,  pada  waktu  air  kolam disurutkan,  ikan  lele  akan  masuk  kedalam  ruas bambu/ paralon, maka dengan mudah ikan dapat ditangkap atau diangkat. Ikan lele  hasil  tangkapan  dikumpulkan  pada  wadah  berupa  ayakan  yang  dipasang dikolam  yang  airnya  terus  mengalir  untuk  diistirahatkan  sebelum  ikan-ikan tersebut diangkut untuk dipasarkan.
Pengangkutan ikan lele dapat  dilakukan dengan menggunakan karamba, pikulan ikan atau jerigen plastik yang diperluas lubang permukaannya dan dengan jumlah air yang sedikit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar