zaldi naziri

Sabtu, 09 Januari 2016



Cara pembenihan ikan nila

Pembenihan ikan nila merupakan usaha budidaya yang sangat produktif. Meskipun jumlah telurnya relatif sedikit, namun frekuensi pemijahan ikan nila cukup sering. Ikan ini bisa dikawinkan setiap bulan, sampai usia produktifnya habis.
Ikan nila mudah memijah secara alami. Bahkan ikan ini gampang sekali memijah secara liar di kolam-kolam budidaya. Tidak seperti ikan mas atau ikan lele yang memerlukan banyak rekayasa. Pengaturan hanya diperlukan untuk mengelola agar pemijahan berlangsung terkendali.
Dengan pengelolaan yang tepat, pembenihan ikan nila akan menjadi usaha yang menguntungkan. Pada kesempatan kali ini akan diulas apa saja yang perlu dipersiapkan untuk memulai pembenihan ikan nila.

Tempat pembenihan ikan nila

Hal pertama yang harus disiapkan dalam pembenihan ikan nila adalah penyiapan tempat atau kolam budidaya. Terdapat empat tipe kolam yang dibutuhkan untuk pembenihan ikan nila, diantaranya:
  1. Kolam pemeliharaan indukan. Kolam ini digunakan untuk memelihara indukan jantan dan betina. Ikan jantan dan betina harus ditempatkan di kolam yang berbeda. Sehingga dibutuhkan setidaknya dua kolam pemeliharaan induk. Kolam tidak perlu terlalu luas, hnaya saja harus cukup dalam untuk ikan dewasa, sekitar 100-140 cm.
  2. Kolam pemijahan. Kolam pemijahan digunakan untuk mengawinkan induk jantan dan betina. Jenis kontruksi kolam pemijahan ikan nila sebaiknya berlantai dasar tanah. Dasar kolam dilengkapi dengan kubangan-kubangan atau kemalir.
  3. Kolam pemeliharaan larva. Kolam ini diperlukan untuk memelihara larva ikan yang baru menetas. Tipe kolam yang digunakan bisa bak semen,  kolam tanah atau hapa. Hapa merupakan jaring yang halus seperti kelambu yang dibuat mengapung di atas kolam. Persis seperti jaring apung di danau, namun ukurannya kecil. Hapa bisa diletakan di kolam pemijahan.
  4. Kolam pendederan benih. Kolam ini diperlukan untuk membesarkan benih ikan sampai ukuran 10-12 cm. Atau, sampai ikan nila kuat untuk dibesarkan di kolam budidaya pembesaran.

Pemilihan indukan ikan nila

Calon indukan untuk pembenihan ikan nila hendaknya menggunakan galur murni yang secara genetis memiliki sifat-sifat unggul. Dewasa ini indukan nila yang beredar di masyarakat banyak yang sudah mengalami penurunan kualitas. Untuk mendapatkan indukan yang unggul, sebaiknya cari di tempat-tempat terpercaya seperti, BBPBAT atau balai-balai perikanan setempat.


BUDIDAYA LELE DUMBO
Sebelum  benih  ikan  lele   ditebarkan  di  kolam  pembesaran,   yang   perlu diperhatikan adalah tentang kesiapan kolam  meliputi:

1.   Persiapan kolam  tanah ( tradisional)
Pengolahan dasar kolam yang terdiri dari pencangkulan atau pembajakan tanah   dasar   kolam   dan   meratakannya.   Dinding   kolam   diperkeras   dengan memukul-mukulnya  dengan  menggunakan  balok  kayu  agar  keras  dan  padat supaya tidak teradi kebocoran. Pemupukan pematang untuk kolam tanah (menutupi bagian-bagian kolam yang bocor).
Untuk   tempat   berlindung   ikan   (benih   ikan   lele)   sekaligus   mempermudah pemanenan maka dibuat parit/kamalir dan kubangan (bak untuk pemanenan).
Memberikan kapur  ke dalam kolam yang  bertujuan untuk  memberantas hama, penyakit dan memperbaiki kualitas tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 20-
200 gram/m2, tergantung pada keasaman kolam. Untuk kolam dengan pH rendah dapat diberikan kapw lebih banyak, juga sebaliknya apabila tanah sudah cukup baik,   pemberian  kapur   dapat   dilakukan  sekedar   untuk   memberantas   hama penyakit yang kemungkinan terdapat dalam kolam.
Pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar antara 500 700 gram/m2; urea 15 gram/m2; SP3 10 gram/m2; NH4N03 15 gram/m2.
Kolam dibiarkan selama 7 hari guna member kesempatan tumbuhnya makanan alami.
2.   Persiapan kolam tembok

Persiapan kolam tembok hampir sama dengan kolam tanah. Bedanya, pada kolam tembok tidak dilalarkan pengolahan dasar kolam, perbaikan parit dan bak untuk panen, karena parit dan bak untuk panen biasanya sudah dibuat Permanen.